07 April 2013

Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Kader Tentang Pemanfaatan Meja Penyuluhan Di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas ………………


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah
Dalam memberikan pelayanan kesehatan dan gizi yang optimal, Kementrian Kesehatan menetapkan Visi yaitu “Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan”, dengan salah satu Misi “Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani”. Untuk mencapai visi dan misi tersebut, diperlukan berbagai kegiatan di antaranya adalah menggerakkan masyarakat untuk memamfaatkan Posyandu sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan dasar yang tumbuh dan berkembang di masyarakat (Kemenkes, 2011).
Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatus (AKN), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan indikator status kesehatan masyarakat. Dewasa ini AKI dan AKB di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, AKI 228/100.000 kelahiran hidup, AKB 34/1.000 kelahiran hidup, AKN 19/1.000 kelahiran hidup, AKABA 44/1.000 kelahiran hidup (Dinkes Aceh, 2010).

Berdasarkan kesepakatan dalam Millenium Development Goals (MDGs)    pada tahun 2015 diharapkan AKI menurun sebesar tiga-perempat dalam kurun waktu 1990 -2015 dan AKB serta AKABA menurun sebesar dua-pertiga dalam kurun waktu 1990-2015. Berdasarkan hal itu Indonesia mempunyai komitmen untuk menurunkan AKI menjadi 102/100.000 KH, AKB dari  68 menjadi 23/1.000 KH dan AKABA dari 97 menjadi 32/1.000 KH pada tahun 2015. (Dinkes Aceh, 2010).
Pelaksanaan penimbangan di posyandu berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) tahun 2007, dilaporkan dari 15 juta balita yang berusia 0-59 bulan di Indonesia, cakupan penimbangan balita 4-6 kali dalam 6 bulan hanya 46%, dimana angka rata-rata terendah adalah di Provinsi Sumatra Utara yaitu sebesar 21,4% dan angka tertinggi di Provinsi Yogyakarta yaitu sebesar 78,3%. Sementara masih terdapat 25,5% balita yang tidak pernah ditimbang. Dalam Riskesdas juga dilaporkan posyandu masih merupakan sarana paling tinggi sebagai sarana kegiatan penimbang balita (Litbangkes,2008).
Berdasarkan data profil kesehatan Indonesia (2008), pada tahun 2006 jumlah posyandu di Indonesia sebanyak 269.202 unit dengan jumlah kader sekitar 1.200.000 kader.
Dari laporan kegiatan pengumpulan data implementasi Hak Asasi Manusia Propinsi Aceh tahun 2011 tentang sarana dan prasaran kesehatan yang ada di Aceh, posyandu yang ada di Aceh berjumlah 6.186 unit, yang aktif ada sekitar 96% dan yang pasif 4%, untuk  Kabupaten Bireuen 100% posyandunya aktif, sedangkan kadernya yang aktif hanya 60% yang pasif 40%. Di Kecamatan Kuala 100% posyandunya  aktif, sedangkan kader yang ada dan sudah terlatih sekitar 100 orang di mana hanya 65 orang (65%) di antaranya yang aktif (Dinkes Bireuen, 2011)
Posyandu awalnya merupakan sebuah organisasi pelayanan pencegahan penyakit dan keluarga berencana bagi wanita usia subur dan balita. Posyandu berkembang atas kesadaran serta upaya masyarakat sendiri dari setiap desa. Kegiatan Posyandu dilakukan oleh para anggota PKK tingkat desa, yang pelaksanaannya dilakukan oleh kader Posyandu secara optimal, di mana Posyandu yang selalu aktif melakukan kegiatan setiap bulannya, namun dalam pemanfaatan meja penyuluhan tidak dilaksanakan atau tidak berjalan, maka hal ini berdampak pada kegiatan penimbangan balita, pengisian KMS. Penyuluhan serta Imunisasi, tidak berjalan maksimal dan pada akhirnya akan terjadi status kemunduran (Budiono, 2001).
Peran Posyandu dalam penyelenggaraan program kerjanya pada masa lalu kurang optimal, di mana tenaga kesehatan terutama di desa tidak memanfaatkan Posyandu untuk medeteksi gangguan kesehatan, tidak pernah berfikir ke arah untuk memanfaatkan Posyandu. Kondisi ini disebabkan karena penempatan dokter di puskesmas tidak dibekali tugas dan kemampuan tentang Posyandu. Hal berdampak pemanfaatan Posyandu tidak efektif yang berakibat pemantauan status kesehatan pada derajat kesehatan masyarakat menjadi tidak terpantau, yang menimbulkan masaalah gizi pada masyarakat (Siswono, 2005).
Salah satu masalah kesehatan di masyarakat adalah gizi buruk, anemia pada ibu hamil, yang secara teknis ada lembaga yang bertanggung jawab dengan data hasil pemantauan yang dilakukan secara berkala, yaitu mulai dari tingkat Puskesmas. Posyandu sebagai ujung tombak informasi, maka permasalahan kesehatan yang muncul akan cepat diketahui. Apabila optimalnya pemanfaatan meja penyuluhan, jika terjadi gizi buruk, anemia pada ibu hamil dengan cepat dilakukan penanganan yaitu dengan memberikan penyuluhan dan pemberian tablet Fe pada ibu hamil agar terhindar anemia (Amir, 2006).
B.       Perumusan Masalah
Pemanfaatan meja penyuluhan di Posyandu pada saat ini sangat jarang karena kemampuan kader yang kurang dalam hal pengetahuan khususnya penyuluhan, serta tidak adanya pembaharuan dalam bentuk penyegaran (refreshing). Hal ini membuat para kader kesehatan di Posyandu merasa kurang percaya diri yang akan berdampak pada pemberian pelayanan terutama meja penyuluhan yang tidak berjalan optimal.
          Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.      Bagaimanakah pengetahuan kader tentang pemanfaatan meja penyuluhan di posyandu.
2.      Bagaimanakah sikap kader dalam pemanfaatan meja penyuluhan di posyandu.

C.      Tujuan Masalah
1.    Tujuan Umum
          Untuk mengetahui pengetahuan dan sikap kader tentang pemanfaatan meja penyuluhan di Posyandu.
2.    Tujuan Khusus
a.       Untuk mengetahui pengetahuan kader tentang pemanfaatan meja penyuluhan di Posyandu.
b.      Untuk mengetahui sikap kader tentang pemanfaatan meja penyuluhan di Posyandu.

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..........................................................................................                   i
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................                  ii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................                 iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................                iv
BAB I           PENDAHULUAN ............................................................................                 1
A.      Latar Belakang Masalah............................................................                 1
B.      Perumusan Masalah ................................................................                 5
C.      Tujuan Penelitian ....................................................................                 6
D.      Manfaat Penelitian ..................................................................                 7
E.       Ruang Lingkup Penelitian.........................................................                 8
BAB II         TINJAUAN PUSTAKA......................................................................                 9
A.      Posyandu ................................................................................                 9
B.      Kader Posyandu  .....................................................................               15
C.      Penyuluhan ............................................................................               21
D.      Pengetahuan ..........................................................................               24
E.       Sikap.......................................................................................               28
F.       Kerangka Teoritis.....................................................................               32
BAB III        KERANGKA KONSEP ......................................................................               33
A.      Variabel Penelitian ..................................................................               33
B.      Definisi Operasional ................................................................               34
C.      Metode Pengukuran Variabel ..................................................               35
BAB IV        METODE PENELITIAN .....................................................................               37
A.      Jenis Penelitian .......................................................................               37
B.      Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................               37
C.      Populasi dan Sampel ...............................................................               38
D.      Cara Pengumpulan Data ..........................................................               38
E.       Instrumen Penelitian ...............................................................               38
F.       Rencana Pengelohan dan Analisa Data .....................................               38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


0 komentar: