BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Dalam memberikan pelayanan kesehatan dan gizi yang
optimal, Kementrian Kesehatan menetapkan Visi yaitu “Masyarakat sehat yang
mandiri dan berkeadilan”, dengan salah satu Misi “Meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani”. Untuk mencapai visi
dan misi tersebut, diperlukan berbagai kegiatan di antaranya adalah
menggerakkan masyarakat untuk memamfaatkan Posyandu sebagai salah satu sarana
pelayanan kesehatan dasar yang tumbuh dan berkembang di masyarakat (Kemenkes,
2011).
Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Neonatus (AKN),
Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) merupakan indikator
status kesehatan masyarakat. Dewasa ini AKI dan AKB di Indonesia masih tinggi dibandingkan
dengan negara ASEAN lainnya. Menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia
(SDKI) 2007, AKI 228/100.000 kelahiran hidup, AKB 34/1.000 kelahiran hidup, AKN
19/1.000 kelahiran hidup, AKABA 44/1.000 kelahiran hidup (Dinkes Aceh, 2010).
Berdasarkan kesepakatan dalam Millenium Development Goals (MDGs) pada
tahun 2015 diharapkan AKI menurun sebesar tiga-perempat dalam kurun waktu 1990
-2015 dan AKB serta AKABA menurun sebesar dua-pertiga dalam kurun waktu
1990-2015. Berdasarkan hal itu Indonesia mempunyai komitmen untuk menurunkan
AKI menjadi 102/100.000 KH, AKB dari 68
menjadi 23/1.000 KH dan AKABA dari 97 menjadi 32/1.000 KH pada tahun 2015. (Dinkes
Aceh, 2010).
Pelaksanaan penimbangan di posyandu berdasarkan hasil
Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) tahun 2007, dilaporkan dari 15 juta balita
yang berusia 0-59 bulan di Indonesia, cakupan penimbangan balita 4-6 kali dalam
6 bulan hanya 46%, dimana angka rata-rata terendah adalah di Provinsi Sumatra
Utara yaitu sebesar 21,4% dan angka tertinggi di Provinsi Yogyakarta yaitu
sebesar 78,3%. Sementara masih terdapat 25,5% balita yang tidak pernah
ditimbang. Dalam Riskesdas juga dilaporkan posyandu masih merupakan sarana
paling tinggi sebagai sarana kegiatan penimbang balita (Litbangkes,2008).
Berdasarkan data
profil kesehatan Indonesia (2008), pada tahun 2006 jumlah posyandu di Indonesia
sebanyak 269.202 unit dengan jumlah kader sekitar 1.200.000 kader.
Dari laporan
kegiatan pengumpulan data implementasi Hak Asasi Manusia Propinsi Aceh tahun
2011 tentang sarana dan prasaran kesehatan yang ada di Aceh, posyandu yang ada
di Aceh berjumlah 6.186 unit, yang aktif ada sekitar 96% dan yang pasif 4%,
untuk Kabupaten Bireuen 100% posyandunya
aktif, sedangkan kadernya yang aktif hanya 60% yang pasif 40%. Di Kecamatan
Kuala 100% posyandunya aktif, sedangkan
kader yang ada dan sudah terlatih sekitar 100 orang di mana hanya 65 orang
(65%) di antaranya yang aktif (Dinkes Bireuen, 2011)
Posyandu awalnya
merupakan sebuah organisasi pelayanan pencegahan penyakit dan keluarga
berencana bagi wanita usia subur dan balita. Posyandu berkembang atas kesadaran
serta upaya masyarakat sendiri dari setiap desa. Kegiatan Posyandu dilakukan
oleh para anggota PKK tingkat desa, yang pelaksanaannya dilakukan oleh kader
Posyandu secara optimal, di mana Posyandu yang selalu aktif melakukan kegiatan
setiap bulannya, namun dalam pemanfaatan meja penyuluhan tidak dilaksanakan
atau tidak berjalan, maka hal ini berdampak pada kegiatan penimbangan balita,
pengisian KMS. Penyuluhan serta Imunisasi, tidak berjalan maksimal dan pada
akhirnya akan terjadi status kemunduran (Budiono, 2001).
Peran Posyandu
dalam penyelenggaraan program kerjanya pada masa lalu kurang optimal, di mana
tenaga kesehatan terutama di desa tidak memanfaatkan Posyandu untuk medeteksi
gangguan kesehatan, tidak pernah berfikir ke arah untuk memanfaatkan Posyandu. Kondisi ini disebabkan karena
penempatan dokter di puskesmas tidak dibekali tugas dan kemampuan tentang
Posyandu. Hal berdampak pemanfaatan Posyandu tidak efektif yang berakibat
pemantauan status kesehatan pada derajat kesehatan masyarakat menjadi tidak
terpantau, yang menimbulkan masaalah gizi pada masyarakat (Siswono, 2005).
Salah satu masalah kesehatan di masyarakat adalah
gizi buruk, anemia pada ibu hamil,
yang secara teknis ada lembaga yang bertanggung jawab dengan data hasil
pemantauan yang dilakukan secara berkala, yaitu mulai dari tingkat Puskesmas.
Posyandu sebagai ujung tombak informasi, maka permasalahan kesehatan yang
muncul akan cepat diketahui. Apabila optimalnya pemanfaatan meja penyuluhan,
jika terjadi gizi buruk, anemia pada
ibu hamil dengan cepat dilakukan penanganan yaitu dengan memberikan penyuluhan
dan pemberian tablet Fe pada ibu
hamil agar terhindar anemia (Amir,
2006).
B.
Perumusan
Masalah
Pemanfaatan meja
penyuluhan di Posyandu pada saat ini sangat jarang karena kemampuan kader yang
kurang dalam hal pengetahuan khususnya penyuluhan, serta tidak adanya
pembaharuan dalam bentuk penyegaran (refreshing).
Hal ini membuat para kader kesehatan di Posyandu merasa kurang percaya diri
yang akan berdampak pada pemberian pelayanan terutama meja penyuluhan yang
tidak berjalan optimal.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.
Bagaimanakah
pengetahuan kader tentang pemanfaatan meja penyuluhan di posyandu.
2.
Bagaimanakah
sikap kader dalam pemanfaatan meja penyuluhan di posyandu.
C.
Tujuan
Masalah
1.
Tujuan Umum
Untuk
mengetahui pengetahuan dan
sikap kader tentang pemanfaatan meja penyuluhan di Posyandu.
2.
Tujuan Khusus
a. Untuk
mengetahui pengetahuan kader tentang pemanfaatan meja penyuluhan di Posyandu.
b. Untuk
mengetahui sikap kader tentang pemanfaatan meja penyuluhan di Posyandu.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN
JUDUL.......................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................. iii
DAFTAR
ISI..................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
............................................................................ 1
A.
Latar
Belakang Masalah............................................................ 1
B.
Perumusan
Masalah ................................................................ 5
C.
Tujuan
Penelitian .................................................................... 6
D.
Manfaat
Penelitian .................................................................. 7
E.
Ruang
Lingkup Penelitian......................................................... 8
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA...................................................................... 9
A.
Posyandu
................................................................................ 9
B.
Kader
Posyandu ..................................................................... 15
C.
Penyuluhan
............................................................................ 21
D.
Pengetahuan
.......................................................................... 24
E.
Sikap....................................................................................... 28
F.
Kerangka
Teoritis..................................................................... 32
BAB III KERANGKA
KONSEP ...................................................................... 33
A.
Variabel
Penelitian .................................................................. 33
B.
Definisi
Operasional ................................................................ 34
C.
Metode
Pengukuran Variabel .................................................. 35
BAB IV METODE
PENELITIAN ..................................................................... 37
A.
Jenis
Penelitian ....................................................................... 37
B.
Lokasi
dan Waktu Penelitian .................................................... 37
C.
Populasi
dan Sampel ............................................................... 38
D.
Cara
Pengumpulan Data .......................................................... 38
E.
Instrumen
Penelitian ............................................................... 38
F.
Rencana
Pengelohan dan Analisa Data ..................................... 38
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
0 komentar:
Post a Comment