BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Definisi
Batuk darah atau
yang dalam istilah kedokteran disebut dengan hemoptisis adalah ekspetorasi
darah akibat perdarahan pada saluran napas di bawah laring atau perdarahan yang
keluar ke saluran napas di bawah laring. Batuk darah merupakan tanda atau
gejala dari penyakit dasar. Maka penyebabnya harus segera ditemukan dengan
pemeriksaan yang seksama. (Dzen, 2009)
Hemoptysis adalah
darah yang keluar dari mulut dengan dibatukkan. Perawat mengkaji apakah darah
tersebut berasal dari paru-paru, perdarahan hidung atau perut. Darah yang
berasal dari paru biasanya berwarna merah terang karena darah dalam paru
distimulasi segera oleh refleks batuk. Penyakit yang menyebabkan hemoptysis
antara lain : Bronchitis Kronik, Bronchiectasis, TB Paru, Cystic fibrosis,
Upper airway necrotizing granuloma, emboli paru, pneumonia, kanker paru dan abses.
Hemoptisis masifa dalah batuk darah antara >100 sampai >600 mL dalam
waktu 24 jam. (Rahman, 2009).
B.
Etiologi
Penting dibedakan bahwa darah berasal dari saluran napas dan bukan
dari traktus gastrointestinal. Darah yang berasal dari gastrointestinal berwana
hitam kemerahan dan pH-nya asam, sebaliknya pada hemoptisis darah merah terang
dan ph-nya alkali. Saluran napas dan paru2 terutama diperdarahi oleh sistem
arteri-vena pulmonalis dan sistem arteri bronkialis yang berasal dari aorta.
Dari kedua sistem ini perdarahan pada sistem arteri bronchialis lebih sering
terjadi.
Penyebab hemoptisis secara umum dapat dibagi menjadi empat, yaitu
infeksi, neoplasma, kelainan kardiovaskular dan hal lain-lain yang jarang
kejadiannya. Infeksi adalah penyebab tersering hemoptisis, tuberkulosis adalah
infeksi yang menonjol. Pada tuberkulosis, hemoptisis dapat disebabkan oleh
kavitas aktif atau oleh proses inflamasi tuberkulosis di jaringan paru. Apabila
tuberkulosis berkembang menjadi fibrosis dan perkijuan, dpat terjadi aneurisma
arteri pulmonalis dan bronkiektasis yang akan mengakibatkan hemoptisis pula.
a.
Infeksi : TBC, bronkiektasis,
pneumonia, abses paru, aspergillosis
b.
Tumor : Karsinoma paru
c.
Kardiovaskuler : mitral
stenosis, ruptur aneurisma toraksik, malformasi Arteriovenous.
Darah yang berasal dari muntah darah adalah dari saluran pencernaan.
Seperti muntah pada umumnya, muntah darah (atau yang dikenal dengan istilah
kedokteran hematemesis) didahului oleh adanya aliran balik dari pergerakan
saluran pencernaan dan dapat diikuti oleh mual. Darah yang keluar dapat
tercampur oleh sisa makanan lain. Warna darah bisa merah segar atau kehitaman.
Sedangkan untuk
batuk darah berbeda. Darah berasal dari saluran pernapasan. Warna darah merah
segar dan tampak bercampur dengan lendir dan tampak berbusa karena adanya
gelembung – gelembung udara.
C.
Tanda dan Gejala
-
Darah dibatukkan dengan rasa
panas di tenggorokan
-
Darah berbuih bercampur udara
-
Darah segar berwarna merah muda
-
Darah bersifat alkalis
-
Anemia kadang-kadang terjadi
-
Darah yang dikeluarkan berisi
Lekosit, mikroorganisme, makrofag
-
Batuk yang disertai darah atau
lendir.
-
Muka pucat.
-
Demam / suhu badan meningkat .
-
Sering berkeringat pada malam.
-
Berkurangnya nafsu makan.
-
Nafas terasa berat sampai
dengan terasa nafas yang sesak.
Bila terdapat gejala lain seperti penurunan berat badan disertai
batuk darah dicurigai sebagai karsinoma, bila terdapat keringat malam, demam
yang tidak tinggi dicurigai sebagai tuberculosis. Bila batuk darah disertai
hematuria dicurigai sebagai Good Pasture Syndrome.
D.
Patofisologi
Hemoptysis disebabkan oleh satu atau lebih dari kerusakan berikut :
kerusakan buluh darah; hipertensi pulmonum hebat; dan masalah pembekuan darah.
Kerusakan buluh darah dapat disebabkan oleh peradangan, nekrosis, neoplasia
atau trauma. Hipertensi pulmonum umumnya disebabkan oleh tromboembolisme
pulmonum, gangguan ventrikuler kiri. Gangguan pembekuan darah diakibatkan oleh
abnormalitas faktor pembeku atau platelet. Hemoptysis menyebabkan kehilangan
darah dalam jumlah sedikit tetapi jika berlangsung kronis dapat berkembang jadi
anemia, aspiksasi dan hipovolemia.
Saluran pernapasan terdiri dari berbagai saluran dimulai dari rongga
hidung sampai saluran – saluran kecil alveoli di paru – paru. Pada setiap
saluran ini terdapat pembuluh darah. Umumnya penyebab terjadinya pendarahan
sehingga terjadi batuk darah adalah karena robeknya lapisan saluran pernapasan
sehingga pembuluh darah di bawahnya ikut sobek dan darah mengalir keluar.
Adanya cairan darah kemudian dikeluarkan oleh adanya reflex batuk.
Batuk darah yang masif alias banyak (>200 cc atau lebih dari satu
gelas belimbing) dapat mengganggu saluran pernafasan dan merupakan indikasi
untuk segera ke rumah sakit. Kondisi ini membahayakan karena gumpalan darah
dapat menyumbat saluran pernafasan, dan menimbulkan kematian.
0 komentar:
Post a Comment