01 March 2015

Asuhan Keperawatan Post Operasi Pemasangan Selang WSD

A.    Definisi
Water Seal Drainage (WSD) merupakan tindakan invasive yang dilakukan untuk mengeluarkan udara maupun cairan (darah,pus) dari rongga pleura, rongga thorax dan mediastinum dengan menggunakan pipa penghubung.
Efusi Pleura (Fluid in the chest; Pleural fluid) adalah pengumpulan cairan di dalam rongga pleura.
Rongga pleura adalah rongga yang terletak diantara selaput yang melapisi paru-paru dan rongga dada. Dalam keadaan normal, hanya ditemukan selapis cairan tipis yang memisahkan kedua lapisan pleura.
Jenis cairan lainnya yang bisa terkumpul di dalam rongga pleura adalah darah, nanah, cairan seperti susu dan cairan yang mengandung kolesterol tinggi.

B.     Indikasi
  • 1)      Pneumothoraks
  • 2)      Hemothoraks
  • 3)      Thorakotomy
  • 4)      Efusi pleura
  • 5)      Emfiema
  •  

  

C.    Tujuan
1)        Memungkinkan cairan ( darah, pus, efusi pleura ) keluar dari rongga pleura.
2)        Mencegah udara masuk kembali ke rongga pleura yang dapat menyebabkan pneumotoraks.
3)        Mempertahankan agar paru tetap mengembang dengan jalan mempertahankan tekanan negatif pada intra pleura.
4)        Mengembangkan kembali paru yang kolaps.


D.    Jenis-Jenis WSD
1.      Satu botol
Sistem ini terdiri dari satu botol dengan penutup segel. Penutup mempunyai dua lobang, satu untuk ventilasi udara dan lainnya memungkinkan selang masuk hampir ke dasar botol.
2.      Dua botol
Pada sistem dua botol, botol pertama adalah sebagai botol penampung dan yang kedua bekerja sebagai water seal. Pada sistem dua botol, penghisapan dapat dilakukan pada segel botol dalam air dengan menghubungkannya ke ventilasi udara.
3.      Tiga botol
Pada sistem tiga botol, botol kontrol penghisap ditambahkan ke sistem dua botol. Botol ketiga disusun mirip dengan botol segel dalam air. Pada sistem ini yang terpenting adalah kedalaman selang di bawah air pada botol ketiga dan bukan jumlah penghisap di dinding yang menentukan jumlah penghisapan yang diberikan pada selang dada. Jumlah penghisap di dinding yang diberikan pada botol ketiga harus cukup unutk menciptakan putaran-putaran lembut gelembung dalam botol.
4.      Unit drainage sekali pakai
-          Pompa penghisap Pleural Emerson.
Merupakan pompa penghisap yang umum digunakan sebagai pengganti penghisap di dinding. Pompa Penghisap Emerson ini dapat dirangkai menggunakan sistem dua atau tiga botol.
-          Fluther valve.
-          Calibrated spring mechanism
E.     Asuhan Keperawatan Post Operasi Pemasangan Selang WSD
1.      Perawatan pasca operasi pemasangan selang WSD.
a)      Perhatikan undulasi pada sleng WSD
Bila undulasi tidak ada, berbagai kondisi dapat terjadi antara lain
-          Motor suction tidak berjalan
-          Slang tersumbat
-          Slang terlipat
-          Paru-paru telah mengembang
Oleh karena itu, yakinkan apa yang menjadi penyebab, segera periksa kondisi sistem drainage, amati tanda-tanda kesulitan bernafas.
b)      Cek ruang control suction untuk mengetahui jumlah cairan yang keluar
c)      Cek batas cairan dari botol WSD, pertahankan dan tentukan batas yang telah ditetapkan serta pastikan ujung pipa berada 2cm di bawah air
d)     Catat jumlah cairan yg keluar dari botol WSD tiap jam untuk mengetahui jumlah cairan yg keluar.
e)      Observasi pernafasan, nadi setiap 15 menit pada 1 jam pertama.
f)       Perhatikan balutan pada insisi, apakah ada perdarahan
g)      Anjurkan pasien memilih posisi yg nyaman dengan memperhatikan jangan sampai slang terlipat.
h)      Anjurkan pasien untuk memegang slang apabila akan merubah posisi
i)        Beri tanda pada batas cairan setiap hari, catat tanggal dan waktu
j)        Ganti botol WSD setiap 3 hari dan bila sudah penuh. Catat jumlah cairan yang dibuang.
k)      Lakukan pemijatan pada slang untuk melancarkan aliran
l)        Observasi dengan ketat tanda-tanda kesulitan bernafas, sianosis, emphysema subkutan
m)    Anjurkan pasien untuk menarik nafas dalam dan bimbing cara batuk efektif.
n)      Botol WSD harus selalu lebih rendah dari tubuh.
o)      Yakinkan bahwa selang tidak kaku dan menggantung di atas WSD.
p)      Latih dan anjurkan klien untuk secara rutin 2-3 kali sehari melakukan latihan gerak pada persendian bahu daerah pemasangan WSD
2.      Hal yang yang harus di perhatikan pada klien yang menggunakan WSD
a)      Kaji adanya distress pernafasan & nyeri dada, bunyi nafas di daerah paru yg terkena & TTV stabil.
b)     Observasi adanya distress pernafasan.
c)      Observasi :
-          Pembalut selang dada.
-          Observasi selang untuk melihat adanya lekukan, lekukan yang menggantung, bekuan darah.
-          Sistem drainage dada.
-          Segel air untuk melihat fluktuasi inspirasi dan ekspirasi klien.
-          Gelembung udara di botol air bersegel atau ruang.
-          Tipe & jumlah drainase cairan. Catat warna & jumlah drainase, TTV & warna kulit.
-          Gelembung udara dalam ruang pengontrol penghisapan ketika penghisap digunakan
d)   Posisikan klien :
-          Semi fowler sampai fowler tinggi untuk mengeluarkan udara (pneumothorak).
-          Posisi fowler untuk mengeluarkan cairan (hemothorak)
e)    Pertahankan hubungan selang antara dada dan selang drainase utuh dan menyatu.
f)     Gulung selang yang berlebih pada matras di sebelah klien. Rekatkan dengan plester.
g)    Sesuaikan selang supaya menggantung pada garis lurus dari puncak matras sampai ruang drainase. Jika selang dada mengeluarkan cairan, tetapkan waktu bahwa drainase dimulai pada plester perekat botol drainase pada saat persiaan botol atau permukaan tertulis sistem komersial yang sekali pakai.
h)    Urut selang jika ada obstruksi.
i)      Cuci tangan
j)      Catat kepatenan selang, drainase, fluktuasi, TTV klien, kenyamanan klien
3.      Cara mengganti botol WSD
§  Siapkan set yang baru.
§  Botol berisi cairan aquadest ditambah desinfektan.
§  Selang WSD di klem dulu.
§  Ganti botol WSD dan lepas kembali klem.
§  Amati undulasi dalam slang WSD
4.      Indikasi Pencabutan selang WSD
Indikasi pengangkatan WSD adalah bila :
a)Paru-paru sudah reekspansi yang ditandai dengan :
-          Tidak ada undulasi.
-          Cairan yang keluar tidak ada.
-          Tidak ada gelembung udara yang keluar.
-          Kesulitan bernafas tidak ada.
-          Dari rontgen foto tidak ada cairan atau udara.
-          Dari pemeriksaan tidak ada cairan atau udara.
b)      Slang WSD tersumbat dan tidak dapat diatasi dengan spooling atau pengurutan pada slang.
5.      Masalah keperawatan yang mungkin muncul pasca oprasi pemasangan WSD
-          Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan Penurunan ekspansi paru, Penumpukan sekret / mucus, Kecemasan,Proses peradangan.
-          Resiko terjadi injury
-          Nyeri akut b.d prosedur pembedahan, trauma jaringan, interupsi saraf, diseksi otot.

-          Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tempat masuknya mikroorganisme sekunder terhadap pembedahan, alat fiksasi infasif.

0 komentar: