BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dewasa ini
makin banyak pilihan produk dan merek susu formula untuk bayi berusia di bawah
enam bulan. Meski begitu, sebaiknya orang tua yang memiliki
bayi pada usia tersebut harus ekstra hati-hati pada saat memutuskan memilih susu formula. Sudah
sangat sering diulas oleh dokter anak maupun ahli gizi anak bahwa satu-satunya
makanan terbaik untuk bayi berusia 0 hingga 6 bulan adalah air susu ibu (ASI), (IDAI, 2006).
Bayi yang diberi susu susu formula
mengalami kesakitan diare 10 kali lebih banyak yang menyebabkan angka kematian
bayi juga 10 kali lebih banyak, infeksi usus karena bakteri dan jamur 4 kali
lipat lebih banyak, sariawan mulut karena jamur 6 kali lebih banyak. Penelitian
di Jakarta memperlihatkan persentase kegemukan atau obesitas terjadi pada bayi
yang mengkonsumsi susu formula sebesar 3,4% dan kerugian lain menurunnya
tingkat kekebalan terhadap asma dan alergi (Dwinda, 2006).
Berdasarkan
hasil penjajakan awal di wilayah kerja Puskesmas Peusangan, khususnya di
Kecamatan Peusangan, bahwa dari 7 orang ibu yang mempunyai bayi 0-6 bulan dan
mendapatkan hasil 4 diantaranya memberikan susu formula saja, 2 diantaranya tetap
memberikan ASI tetapi tidak dilakukan secara teratur karena ibu berfokus pada
susu formula dan 1 diantaranya lagi memberikan ASI secara Ekslusif. Jadi di Kecamatan Peusangan masih
banyak ibu yang beranggapan bahwa susu formula dapat dijadikan sebagai
pengganti ASI pada bayi.
0 komentar:
Post a Comment