A.
Pengkajian
Pada langkah
pertama ini penulis melakukan pengkajian pada Ny. J secara berkesinambungan dimulai dari kunjungan ANC, INC,
PNC dan Neonatus. Pengkajian di lakukan dengan mengumpulkan semua data yang
diperlukan untuk mengevaluasi keadaan Ny. J secara lengkap.
- Kehamilan
Dari hasil pengkajian
pada kunjungan ANC tidak ditemukan masalah kesehatan pada Ny. J Saat melakukan kunjungan ANC pada usia kehamilan 36 minggu ibu hanya mengeluh sering BAK tetapi pada
dasarnya sering BAK pada trimester III adalah hal yang normal, karena kepala
bayi yang semakin turun dapat menekan kandung kemih dan ibu telah diberi
konseling untuk mengatasi hal tersebut.
Berdasarkan
tinjauan teoritis Pantikawi, 2010. Pada hamil tua sering kencing disebabkan
karena kepala janin sudah masuk ke rongga panggul. Biasanya mulai ada penurunan
kepala janin dari usia kehamilan 34 minggu hingga 37 minggu.
|
Pada
langkah ini ada asuhan yang tidak dilaksanakan sesuai standar 7T yaitu
pemeriksaan Tes PMS karena Ny. J tidak memiliki
tanda- tanda mengalami PMS.
Menurut
Varney,tahun 1997, Identifikasi masalah diagnosa data/ berdasarkan
interprestasi yang benar dari data- data yang terkumpul.
Bila dibandingkan
tinjauan kasus dengan tinjauan teoriti tidak terdapat kesenjangan pada Ny. J.
- Persalinan
Dari riwayat persalinan diperoleh data bahwa ibu
melahirkan pada tanggal 02 Agustus
2011 dan pada pukul 22.00
lahir bayi laki-laki
secara normal dengan berat badan 3500
gram dan panjangnya 45
cm. Proses persalinan berlangsung
kurang lebih 6 jam 30 menit yaitu kala I berlangsung selama 4 jam, kala II
selama 15 menit, kala III selama 15
menit dan kala IV selama 2 jam. Perdarahan selama persalinan sebanyak 450 cc yaitu 50
cc dalam kala I, 100 cc pada kala II, 100 cc pada kala III dan 200 cc pada kala
IV. Selama proses persalinan tidak ada penyulit ataupun komplikasi yang timbul.
Berdasarkan hasil
observasi kala I berlangsung selama 4 jam,
dengan pembukaan 3 cm sampai dengan pembukaan 10 cm. Menurut Mochtar, tahun
2006 dimana kala I adalah kala pembukaan yang terbagi atas dua yaitu fase laten
(pembukaan 1 cm sampai dengan pembukaan 3 cm) yang berlangsung selama 7 sampai
8 jam dan fase aktif yang terbagi lagi menjadi 3 yaitu fase akselerasi
(pembukaan 3 cm sampai dengan pembukaan 4 cm) berlangsung selama 2 jam, fase
dilatasi maksimal (pembukaan 4 cm sampai dengan pembukaan 9 cm) berlangsung
selama 2 jam dan fase deselarasi (pembukaan 9 cm sampai pembukaan 10 cm)
berlangsung selama 2 jam.
Bila dibandingkan antara tinjauan teori dan tinjauan
kasus tidak ada kensenjangan yaitu
fase aktif kala I pada Ny. J
hanya berlangsung selama 4 jam sedangkan menurut Mochtar, tahun 2006 kala I
fase aktif berlangsung selama 6 jam dari fase Dilatasi Maksimal ke Deselerasi.
Bila dibandingkan antara tinjauan teoriti dengan
tinjauan kasus kala I pada Ny. J
adalah normal.
Kala II pada Ny. J berlangsung selama 15 menit yaitu pada jam 22.00 WIB sampai 22.15
WIB dengan keluhan sakit pinggang menjalar kesimfisis dan mules-mules yang
semakin teratur, keluar darah bercampur lendir dari jalan lahir serta rasa
ingin mengedan. Pada saat inspeksi terlihat lendir bercampur darah, perineum
menonjol, vulva dan anus membuka. Sedangkan pada pemeriksaan dalam didapat
portio tidak teraba, pembukaan lengkap, ketuban dipecahkan warnanya jernih,
presentasi kepala, penurunan Hodge IV dengan posisi ubun-ubun kecil kanan
depan.
Menurut Mochtar, tahun 2006 his pada kala II adalah
teratur, simetris, terkoordinasi dan lama. Dimana his berfungsi untuk
mengeluarkan janin, pada his pengeluaran ini terjadi koordinasi antara
kontraksi diafragma, kontraksi otot perut dan ligament. Selain itu pada
permulaan persalinan terdapat tanda seperti perasaan sakit diperut dan pinggang
karena adanya kontraksi lemah di uterus dan serviks yang menjadi lembek serta
sekresinya bertambah bercampur darah (Bloody show).
Maka bila dibandingkan antara tinjauan teori dan
tinjauan kasus penulis dapat menyimpulkan bahwa keluhan yang dirasakan Ny. J selama kala II berlangsung normal.
Kala III Ny. J
berlangsung selama 15
menit mulai dari lahirnya bayi sampai dengan lahirnya plasenta yaitu dari jam 22.15
WIB sampai dengan jam 22.30 WIB dengan keluhan perutnya masih
sedikit mules, pada saat dilakukan pemeriksaan didapat tanda-tanda pelepasan
plasenta yaitu tali pusat semakin panjang, adanya semburan darah tiba-tiba dan
fundus teraba globuler, jumlah perdarahan lebih kurang 100 cc, plasenta lahir
lengkap dan normal.
Menurut Mochtar, tahun 2006 kala III berlangsung
selama 15 menit sampai 30 menit dengan tanda-tanda lepasnya plsenta yaitu
uterus menjadi bundar, tali pusat bertambah panjang dan semburan darah
tiba-tiba, perdarahan normal selama kala III adalah 200 cc.
Maka berdasarkan
teori dapat disimpulkan bahwa pada kala III tidak ada kesenjangan antara teori
dan kasus Ny. J.
Kala IV Ny. J
berlangsung 2 jam dimulai dari lahirnya plasenta sampai 2 jam pasca persalinan
dengan keluhan ibu merasa lemas dan masih merasa mules meskipun tidak seperti
mules pada saat melahirkan, Ibu merasa senang karena bisa menyusui bayinya dan
perutnya semakin mengecil, sedangkan pada hasil observasi perdarahan Ibu normal
serta tidak ada tanda-tanda yang berbahaya seperti demam dan TTV dalam batas
normal, pada pemeriksaan bayi reflek menghisap bagus dan pergerakan aktif.
Menurut Mochtar,
tahun 2006 persalinan kala IV dimulai sejak plasenta lahir sampai 2 jam
postpartum yang merupakan waktu kritis bagi ibu dan bayi seperti demam, perdarahan
aktif, keluar bekuan darah yang banyak, pusing, penyulit dalam menyusui dan
nyeri panggul atau abdomen yang lebih dari kontraksi uterus biasa.
Penulis menyimpulkan bahwa tidak ada masalah baik
bagi ibu ataupun bayinya karena berdasarkan hasil pemeriksaan dan keluhan yang
dirasakan Ibu adalah normal atau fisiologis sehingga tidak terdapat kesenjangan
antara tinjauan teori dan tinjauan kasus pada Ny. J
- Nifas
Pada saat kunjungan
nifas tidak ditemukan kesulitan dalam memperoleh data karena Ny. J sangat kooperatif dan bersedia memberikan data yang
diperlukan seperti menjawab pertanyaan yang diajukan. Kunjungan nifas dilakukan
sebanyak 4 kali yaitu 6 jam, 6 hari, 2 minggu dan 6 minggu.
Kunjungan nifas yang
dilakukan pada Ny. J sesuai dengan teori
yang dikemukakan Suherni, tahun 2009 yaitu kunjungan pertama 6 jam sampai 8 jam
postpartum, kunjungan kedua 6 hari postpartum, kunjungan yang ketiga 14 hari
postpartum dan kunjungan yang keempat 6 minggu atau 42 hari postpartum.
Maka, bila dibandingkan
antara tinjauan teoriti dengan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangaan pada
Ny. J.
- Neonatus
Bayi
Ny. J lahir normal pada tanggal 02 Agustus 2011 pukul 22.00 WIB, dengan
jenis kelamin laki-laki, berat badan 3500 gram, panjang badan 45
cm, APGAR scor 7/8, kemudian bayi dikeringkan, dihangatkan, segera menangis
lalu diberikan pada ibunya untuk melakukan kontak dini antara ibu dan bayinya,
bayi disusui dan reflek menghisap bagus. Pada pemeriksaan fisik secara
sistematis tidak ditemukan masalah atau kelainan pada bayi.
Bila
dilihat dari tinjauan teori, maka bayi Ny. J lahir normal dan baik-baik saja hal ini sesuai
dengan tinjauan teori menurut Saifuddin, tahun 2004, bayi baru lahir dikatakan
normal bila lahir dengan usia kehamilan 37 minggu sampai 40 minggu dengan berat
badan 2500 gram sampai 4000 gram.
Maka,
bila di lihat dari tinjauan kasus dan tinjauan teoriti, bayi Ny. J lahir normal dan tidak ada kesenjangan.
B.
Identifikasi
Diagnosa Dan Masalah
Pada langkah
ini, penulis melakukan identifikasi untuk menentukan diagnosa atau masalah
berdasarkan interprestasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.
Data dasar yang telah dikumpulkan diinterprestasi ditemukan diagnosa atau
masalah spesifik.
Setelah melakukan anamnesa dan pemeriksaan
fisik pada Ny. J dan bayinya tidak ditemukan masalah atau kendala baik dalam ANC, INC, PNC
maupun Neonatus.
1. Kehamilan
Setelah melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik,
penulis membuat diagnosa ibu GIII PII AO
hamil 36 minggu dengan kehamilan normal.
Berdasarkan data yang diperoleh tidak ada keluhan yang membahayakan Ibu dan
janin dan hasil pemeriksaan TFU, kenaikan berat badan selama hamil 11 kg, pemeriksaan
fisik dan laboratorium dalam batas normal. Akan tetapi Ibu memiliki masalah
yaitu sering BAK dimana hal ini adalah normal.
Menurut varney, tahun
1997, pada langkah ini identifikasi diagnose dan masalah hasil pengkajian yang
telah di lakukan. Sehingga penulis menyimpulkan tidak ada kesenjangan antara
tinjauan teoriti dan tinjauan kasus.
2. Persalinan
Setelah dilakukan pengkajian dapat ditegakkan
diagnosa GIII
PII AO 39 minggu 6 hari inpartu kala II. Ibu
melahirkan bayinya dengan kekuatan spontan., presentasi kepala yang berlangsung
selama 4 jam 30 menit tanpa komplikasi baik dari ibu maupun janin.
Menurut hanifah, 2005 persalinan dan kelahiran
normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan
(37 minggu sampai 42 minggu) lain spontan dengan presentasi belakang kepala
yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin.
Menurut varney, tahun
1997, yaitu langkah ini mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen
kebidanan, tindakan ini selalu karena perlu.
3. Nifas
Selama nifas Ny. J
tidak memiliki keluhan seperti demam, pusing yang berlebihan dan
penglihatan kabur. Ibu hanya mengeluh masih lemas, mules, sehingga penulis mendiagnosa PIII AO post patum 6 jam
atau berdasarkan kunjungan rumah yang dilakukan sampai 6
minggu post partum.
Menurut varney, tahun
1997, langkah ini mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen kebidanan
yaitu tindakan ini selaku dilakukan karena di butuhkan.
- Neonatus
Berdasarkan
pengkajian maka pada bayi Ny. J dapat diagnosa neonatus yang cukup bulan
sesuai usia berumur 6 jam
dengan masa kehamilannya 39 minggu 6 hari.
Hal ini sesuai dengan teori yang ada, bila bayi baru
lahir dikatakan normal bila usia kehamilan 37 minggu sampai 40 minggu dengan
berat badan 2500 gram sampai 4000 gram (winkjosastro 2003).
Menurut varney, tahun
1997, pada langkah ini identifikasi diagnose dan masalah hasil pengkajian yang
telah dilakukan. Sehingga penulis menyimpulkan tidak ada kesenjangan antara
tinjauan teoriti dan tinjauan kasus.
C.
Identifikasi
Diagnosa Masalah Dan Masalah Potensial
Pada langkah ini,
penulis mengidentifikasi diagnosa atau masalah potensial lain berdasarkan
rangka masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi, langkah ini membutuhkan
antisipasi bila memungkinkan dilakukan pencegahan, sambil mengamati klien
diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa atau masalah potensial benar-benar
terjadi.
download makalah lengkap
1.
Kehamilan
Berdasarkan diagnosa
yang telah dibuat, Ibu tidak memiliki masalah potensial karena kehamilan Ny. J tidak mempunyai kendala ataupun komplikasi lainnya.
Menurut varney, tahun
1997, mengidentifikasikan diagnose dan masalah potensial berdasarkan diagnosa
yang sudah diidentifikasikan dan merencanakan antisipasi tindakan.
Bila dibandingkan
tinjauan teoriti dengan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan.
2. Persalinan
Setelah dilakukan
pengkajian dapat ditegakkan Ny. J memiliki diagnosa GIII PII AO hamil 39 minggu 6 hari inpartu kala I fase aktif sehingga tidak perlu dilakukan
diagnosa potensial.
Menurut penulis
persalinan pada Ny. J adalah normal dan
sesuai bila dibandingkan dengna tinjauan teori yaitu menurut Saifuddin tahun
2004. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan yang cukup bulan (37 minggu sampai 42 minggu), lahir
spontan dengan presentasi kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi
baik pada Ibu maupun janin.
Berdasarkan tinjauan
teoritis menurut langkah varney 1997, mengidentifikasi diagnosa dan masalah
potensial berdasarkan diagnose yang sudah di identifikasikan dan merencanakan
antisipasi tindakan.
Bila dibandingkan
tinjauan teoriti dengan tinjauan kasus. Pada langkah ini penulis menyimpulkan
bahwa tidak ada kesenjangan yang terjadi.
3. Nifas
Berdasarkan data yang
telah dikumpulkan dan diagnosa yang telah dibuat pada Ny. J adalah PII AO postpartum 6 jam atau berdasarkan kunjungan nifas
yang dilakukan yaitu 6 jam, 6 hari,14 hari dan 6 minggu dimana pada saat
dilakukan kunjungan rumah tidak ditemukan komplikasi sehingga pada lingkah ini
tidak ditemukan masalah potensial.
Menurut Varney, 1997
mengidentifikasikan diagnosa dan masalah potensial berdasarkan diagnosa yang
sudah diidentifikasikan dan merencanakan antisipasi tindakan.
Bila dibandingkan
tinjauan teoritis dengan tinjauan kasus. Pada langkah ini penulis menyimpulkan
bahwa tidak ada kesenjangan yang terjadi.
4.
Neonatus
Berdasarkan diagnosa
yang ditegakkan yaitu Neonatus cukup bulan sesuai usia kehamilan berumur 6 jam
atau pada kunjungan selanjutnya tidak terdapat masalah yang mengganggu
perkembangan bayi sehingga pada langkah ini tidak ditemukan masalah potensial.
Bila dibandingkan
dengan tinjauan teori pada langkah ini sangat sesuai karena menurut varney,
tahun 1997. Pada langkah ini cara mengidentifikasi diagnose atau masalah yang
mungkin terjadi berdasarkan masalah atau diagnosa yang sudah diidentifikasi.
D.
Tindakan
Segera Atau Kolaborasi
Langkah keempat ini
mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen kebidanan. Jadi manajemen
bukan saja selama asuhan primer priodik atau kunjungan perinatal saja tetapi
juga selama klien tersebut bersama bidan terus-menerus. Dalam hal ini bidan
harus mampu mengevaluasi kondisi setiap klien untuk menentukan kepada siapa
konsultasi dan kolaborasi yang paling tepat dalam manajemen asuhan klien.
1.
Kehamilan
Berdasarkan diagnosa
yang telah ditegakkan dapat disimpulkan bahwa Ny. J tidak memiliki masalah yang perlu dikonsultasikan
atau memerlukan tindakan kolaborasi. Ny. J hanya memilki
keluhan sering BAK yang merupakan keluhan fiologis.
Berdasarkan teori
Pantikawati, 2010 yaitu keadaan ini berlangsung dalam 2 periode, periode hamil
muda dan periode hamil tua. Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim sudah mulai
berada 2 jari diatas rongga panggul, sudah masuk rongga perut. Pada saat itu
rahim akan menekan kandung kemih. Hal ini akan berlangsung dari usia kehamilan
12 hingga 16 minggu.
Pada hamil tua,sering
kencing disebabkan karena kepala janin sudah masuk rongga panggul. Biasanya
mulai ada penurunan kepala janin dari
usia kehamilan 34 minggu hingga 37 minggu.
Bila dibandingkan
tinjauan kasus dan tinjauan teori varney 1997, tindakan yang dilakukan bidan
atau dokter mengalami komplikasi atau butuh tindakan segera. Pada langkah ini
penulis menyimpulkan tidak ada kesenjangan yang terjadi.
2.
Persalinan
Proses persalinan Ny. J berlangsung normal dimana tidak ada komplikasi bagi
Ibu dan bayinya sehingga tidak perlu dilakukan rujukan atau kolaborasi dengan
pihak lain seperti dokter. Hal ini sesuai dengan teori menurut Varney, tahun
1997 yaitu langkah ini mencerminkan kesinambungan dari proses manajemen
kebidanan yaitu, tindakan ini hanya dilakukan bila dibutuhkan seperti pada
kasus preeklamsi yang tidak bisa ditangani oleh bidan sendiri atau perlu
dikolaborasikan. Bila dibandingkan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus
maka pada Ny. J tidak diperlukan
tindakan segera atau kolaborasi karena tidak ada komplikasi.
3.
Nifas
Pada masa nifas tidak
ada komplikasi yang timbul atau dialami oleh Ny. J sehingga tidak diperlukan tindakan segera atau
kolaborasi.
Hal ini sesuai dengan
teori menurut Varney, tahun 1997 yaitu langkah ini mencerminkan kesinambungan
dari proses manajemen kebidanan yaitu, tindakan ini hanya dilakukan bila dibutuhkan.
4.
Neonatus
Pada pemeriksaan bayi
baru lahir dan berdasarkan hasil observasi sampai 42 hari postpartum tidak
ditemukan masalah bagi bayi dan dapat ditangani sendiri tanpa harus
mengkonsultasikan bayi pada dokter.
Hal ini sesuai dengan
tinjauan teori menurut varney, tahun 1997 yaitu bila mengidentifikasi tindakan
segera oleh bidan, dokter atau di tangani bersama anggota tim kesehatan yang
lain sesuai dengan kondisi bayi.
E.
Perencanaan
Pada langkah ini
direncanakan asuhan yang menyeluruh yang ditentukan oleh langkah-langkah
sebelumnya. langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap diagnosa atau
masalah yang telah diidentifikasikan atau antisipasi. Pada langkah ini
informasi dan data yang belum lengkap dapat dilengkapi.
1. Kehamilan
Setelah dilakukan
pengkajian ibu memiliki keluhan sering BAK yang bersifat fiisiologis akan
tetapi bisa mengakibatkan iritasi dan rasa lelah oleh sebab itu Ny. J dibuat rencana antara lain : konseling
mengenai masalah potensial dari sering BAK, beritahu Ibu perubahan-perubahan
Fisiologis kehamilan selama trimester III, beritahu Ibu tanda-tanda bahaya
kehamilan pada trimester III, anjurkan Ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan,
anjurkan Ibu untuk berjalan-jalan dipagi hari, anjurkan ibu untuk menyempatkan
diri istirahat pada siang hari, berikan Ibu tablet Fe, Vitamin C, dan Kalk,
anjurkan Ibu untuk kunjungan ulang.
Hal ini sesuai
dengan tinjaun teori yaitu merencanakan asuhan yang menyeluruh ditentukan oleh
rencana-rencana keseluruhannya, langkah ini merupakan kelanjutan manajemen
terhadap diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi atau antisipasi pada
langkah ini informasikan dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi, apabila
dibutuhkan penyuluhan konseling dan rujukan klien bila ada masalah-masalah yang
berkaitan dengan masalah yang sosial ekonomi masalah psikologis (varney, 1997).
2. Persalinan
Perencanaan yang telah dibuat pada pasien Ny. J ini
berdasarkan kebutuhan pada saat ini yaitu sesuai dengan diagnosa yang dilakukan
seperti pemenuhan nutrisi pada ibu,
jaga privasi, beri dukungan, beri bimbingan pada saat ibu meneran,
istirahat pada saat tidak adanya kontraksi serta observasi ibu dan janin.
Hal ini sesuai dengan teori dimana pada
langkah ini direncanakan asuhan menyeluruh yang ditentukan oleh hasil kajian
pada langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap
diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi pada langkah
ini mengimformasikan data-data yang kurang lengkap dapat dielengkapi (varney,
1997).
3.
Nifas
Selama ibu nifas bahwa tidak ada masalah yang berbahaya
maka pada Ny. J dibuat perencanaan
seperti pantau pendarahan,
konseling tentang pemberian ASI, tanda-tanda bahaya masa nifas, pemenuhan gizi, Perawatan tali pusat.
Pada tinjauan teori menurut varney 1997, pada
langkah ini merencanakan asuhan menyeluruh rasional sesuai dengan temuan dari
langkah sebelumnya.
Hal ini tentunya sesuai
dengan tinjauan kasus yaitu tidak ditemukannya masalah pada saat Ibu melahirkan
atau pada saat nifas sehingga perencanaannya dibuat sesuai dengan keadaan atau
langkah sebelumnya.
4.
Neonatus
Perencanan pada bayi baru lahir dapat disesuaikan
dengan usia dan kebutuhan bayi seperti perawatan tali pusat sampai jatuh,
pemberian ASI, anjuran untuk menjaga kehangatan tubuh bayi serta jadwal imunisasi.
Hal ini sesuai dengan teori menurut
varney tahun 1997 yaitu merencanakan asuhan menyeluruh yang rasional sesuai
dengan temuan dari langkah sebelumnya.
F.
Pelaksanaan
Pada langkah ini
merupakan langkah lanjutan dari perencanaan yang telah diuraikan di atas untuk
dilaksanakan secara efisien dan aman. Penatalaksanaan ini bisa dilakukan
seluruhnya oleh bidan dan sebagian oleh klien atau tim kesehatan lain.
1. Kehamilan
Rencana yang
telah dibuat untuk Ny. J dilaksanakan kebutuhan antara lain : konseling mengenai
masalah potensial dari sering BAK, beritahu Ibu perubahan-perubahan Fisiologis
kehamilan selama trimester III, beritahu Ibu tanda-tanda bahaya kehamilan pada
trimester III, anjurkan Ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan., anjurkan Ibu
untuk berjalan-jalan dipagi hari, anjurkan ibu untuk menyempatkan diri
istirahat pada siang hari, berikan Ibu tablet Fe, Vitamin C, dan Kalk, anjurkan
Ibu untuk kunjungan ulang.
Hal ini sesuai dengan
tinjauan teori yaitu Melaksanakan Perencanaan, adalah melaksanakan setiap
tindakan yang telah direncanakan secara efisien dan aman, perencanaan ini bisa
dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dilaksanakan oleh klien atau tim
kesehatan lainnya (varney, 1997).
2. Persalinan
Perencanaan yang telah dibuat pada pasien Ny. J ini
berdasarkan kebutuhan pada saat ini yaitu sesuai dengan diagnosa yang dilakukan
seperti pemenuhan nutrisi pada ibu,
jaga privasi, beri dukungan, beri bimbingan pada saat ibu meneran,
istirahat pada saat tidak adanya kontraksi serta observasi ibu dan janin.
Hal ini sesuai
dengan tinjauan teori dimana pada langkah ini dilaksnakan setiap rencana
tindakan yang telah dibuat pada langkah sebelumnya
(Varney, 1997).
3. Nifas
Selama nifas tidak
ditemukan masalah atau keluhan yang berbahaya maka pelaksanaan dapat dilakukan
sesuai rencana yang dibuat pada Ny. J antara lain
memantau perdarahan, memberikan konseling tentang pemberian ASI, melakukan
perawatan tali pusat, menganjurkan untuk mengkonsumsi makanan bergizi dan
memastikan involusi uterus berjalan normal.
Pada tinjauan teori
menurut Varney, tahun 1997 pada langkah ini perencanaan yang telah dibuat
dilaksanakan secara efisien dan aman Hal ini tentunya sesuai dengan tinjauan
kasus yaitu tidak ditemukannya masalah pada saat Ibu melahirkan atau pada saat
nifas sehingga pelaksanaannya dapat terwujud tanpa ada kendala.
4.
Neonatus
Pelaksanaan pada
bayi baru lahir sesuai dengan perencanaanyang telah dibuat dan sesuai dengan
umur serta kebutuhan bayi seperti menganjurkan ibu untuk merawat tali pusat
bayi dengan menggantikan kasa tali pusat bayi setelah dimandikan, menganjurkan
ibu untuk menjaga kehangatan bayi, menganjurkan ibu untuk mengimunisasi bayi
sesuai jadwal.
Hal ini sesuai dengan tinjauan teori
yaitu mengarahkan / melaksanakan rencana asuhan secara efesien dan aman
(varney, 1997).
G.
Evaluasi
Pada langkah ini
dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang diberikan meliputi pemenuhan
kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan
kebutuhan. Rencana dapat dianggap efektif jika memang benar efektif dalam
pelaksanaannya, ada kemungkinan bahwa sebagian rencana tersebut telah efektif
sedangkan sebagian belum efektif.
1. K ehamilan
Berdasarkan asuhan yang
telah diberikan Ibu telah mengerti dengan penjelasan yang disampaikan dan Ibu
dapat mengulangnya kembali seperti meminum tablet Fe, Vitamin C dan kalk satu
kali satu serta jadwal kunjungan ulang, tanda-tanda bahaya pada trimester III,
perubahan-perubahan fisiologis selama trimester III dan penkes yang lainnya
akan tetapi selama Ibu hamil sampai bersalin tidak dilakukan pemeriksaan urine
baik protein urine dan urine reduksi karena keterbatasan alat dan dana. Ibu
berjanji akan melakukan apa yang telah disarankan.
Hal ini sesuai dengan
tinjauan teori menurut Varney, tahun 1997 yaitu melakukan evaluasi keefektifan
dari asuhan yang sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan,
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan didalam diagnosa atau masalah.
2. Persalinan
Hasil evaluasi
Tanggal 02
Agustus 2011, Pukul 22.00 WIB, Ny. J melahirkan seorang bayi laki-laki dengan BB : 3500 gram secara normal. Bayi dikeringkan,hangatkan dan bayi tersebut langsung menangis, jepit
potong dan diikat, cek fundus, IM 10 unit di 1/3 paha bagian luar. Plasenta
lahir lengkap pukul 22.15 WIB, kontraksi baik, keadaan ibu baik, stabil,
perdarahan normal.
Hal ini sesuai
dengan teori varney 1997, pada langkah ini dievaluasikan keefetifan asuhan yang
diberikan apakah telah memenuhi kebutuhan asuhan yang telah terindentifikasikan
dalam diagnosa dan masalah.
3. Nifas
Hasil evaluasi pada
masa nifas yaitu Ny. J telah mengerti
tentang penjelasan yang telah diberikan. Ibu mengatakan akan melakukan apa yang
telah disarankan memakan makanan bergizi seimbang dan memberikan ASI dan
meminum tablet Fe yang telah diberikan dengan aturan minum yang telah
dianjurkan.
Hal ini sesuai
dengan teori menurut varney 1997, yaitu
mengevaluasi keevetifan dari asuhan yang sudah diberikan ulangi lagi asuhan
manajemen dengan benar ssetiap aspek asuhan yang sudah dilaksanakan tetapi
belum efektif atau merencanakan kembali yang belum telaksana.
4.
Neonatus
Penjelasan dan saran
yang telah diberikan pada bayi baru lahir sesuai dengan kebutuhannya telah
diberitahu kepada Ibu dan keluarganya. Ibu telah mengerti dengan penjelasan
yang telah disampaikan dan dapat mengulangnya kembali seperti merawat tali
pusat bayi, memberikan ASI eksklusif serta mengimunisasi bayi pada jadwal yang
telah ditentukan.
Hal ini sesuai dengan
tinjauan teori menurut Varney, tahun 1997 yaitu mengevaluasi keefektifan dari
asuhan yang sudah diberikan, ulangi lagi asuhan manajemen dengan benar terhadap
setiap aspek asuhan yang sudah dilaksanakan tetapi belum efektif atau merencanakan
kembali yang belum terlaksana.
download makalah lengkap
0 komentar:
Post a Comment