01 January 2013

Posyandu


1.    Pengertian posyandu
Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan masyarakat dan Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis serta petugas teknik dari petugas kesehatan dan Keluarga Berencana yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Posyandu merupakan kegiatan masyarakat yang pada dasarnya merupakan salah satu wujud peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan, tempat masyarakat dalam memperoleh pelayanan KB, KIA, Gizi, Imunisasi dan Penanggulangan Diare pada waktu dan tempat yang sama (Ruslan, 2004).
Posyandu yang terintegrasi adalah kegiatan pelayanan sosial dasar keluarga dalam aspek pemantauan tumbuh kembang anak. Dalam pelaksanaannya dilakukan secara koordinatif dan integratif serta saling memperkuat antar kegiatan dan program untuk kelangsungan pelayanan di Posyandu sesuai dengan situasi/kebutuhan lokal yang dalam kegiatannya tetap memperhatikan aspek pemberdayaan masyarakat (Kemenkes RI,
2011).
2.    Sejarah perkembangan posyandu
Asal mula posyandu ini dimulai dari pengembangan pos penimbangan berat badan balita atau pos usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK). Selanjutnya dalam perkembangannya pos penimbangan mengalami pasang surut, pada masa orde baru perkembangan posyandu mengalami peningkatan jumlah maupun mutu pelayanan, sampai beberapa negara sahabat menjadikan posyandu sebagai contoh dinegaranya. Perkembangan berbagai upaya kesehatan dengan prinsip dari, oleh dan untuk masyarakat yang seperti ini, disamping menguntungkan masyarakat, karena memberikan kemudahan bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan, ternyata juga menimbulkan berbagai masalah, antara lain pelayanan kesehatan menjadi terkotak-kotak, menyulitkan koordinasi, serta memerlukan lebih banyak sumber daya.
Untuk mengatasinya, pada tahun 1984 dikeluarkanlah Instruksi Bersama antara Menteri Kesehatan, Kepala BKKBN dan Menteri Dalam Negeri, yang mengintegrasikan berbagai kegiatan yang ada dimasyarakat kedalam satu wadah yang disebut dengan nama Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU). Kegiatan yang dilakukan, diarahkan untuk lebih mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi, yang sesuai dengan konsep GOBI-3F (Growth Monitoring, Oral Rehydration, Breast Feeding, Imunization, Female Education, Family Planning dan Food Suplementation), untuk Indunesia diterjemahkan kedalam 5 kegiatan Posyandu (Drakeiron, 2008).

3.    Tujuan posyandu
a.         Mempercepat penurunan angka kematian bayi, balita dan angka kelahiran
b.         Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR (Infrant Maternal Rate)
c.         Mempercepat diterimanya NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera)
d.        Peningkatan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi untuk swakelola usaha-usaha kesehatan masyarakat
e.         Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan lain yang menunjang sesuai kebutuhan
f.          Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan pada masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan penduduk dan geografi

4.    Manfaat posyandu
a.    Mendukung  perbaikan perilaku, keadaan gizi dan kesehatan keluarga sehingga:
1)        Keluarga menimbang balitanya setiap bulan agar terpantau pertumbuhannya.
2)        Bayi 6-11 bulan memperoleh kapsul Vitamin A warna biru.
3)        Anak 12-59 bulan memperoleh kapsul Vitamin A warna merah.
4)        Bayi umur 0-11 bulan memperoleh imunisasi Hepatitis B 4 kali, BCG 1 kali, Polio 4 kali, DPT 3 kali dan Campak 1 kali.
5)        Bayi diberi ASI saja sejak lahir sampai umur 6 bulan (ASI Eksklusif).
6)        Bayi mulai umur 6 bulan diberikan makanan pendamping ASI.
7)        Pemberian ASI dilanjutkan sampai umur 2 tahun atau lebih.

0 komentar: