18 July 2011

Bayi Baru Lahir (BBL)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan penelitian WHO di seluruh dunia terdapat kematian ibu sebesar 500.000 jiwa pertahun dan kematian bayi pada khususnya Neonatus sebesar 10 juta jiwa pertahun. Kematian maternal dan bayi tersebut terjadi terutama di negara berkembang sebesar 99% (Manuaba, 1998). Seperti yang terjadi di hampir semua negara di dunia, kesehatan bayi cenderung kurang mendapat perhatian di bandingkan umur-umur lainnya.
Padahal data WHO (2002) menunjukkan angka yang sangat memprihatinkan, yang dikenal dengan “fenomena 2/3”, yaitu 2/3 kematian bayi (umur 0-1 tahun) terjadi pada masa neonatal (bayi baru lahir umur 0-28 hari), 2/3 kematian pada masa neonatal dini terjadi pada hari pertama. Maka 1 minggu pertama dari kelahiran adalah masa paling kritis bagi seorang bayi (Komalasari, 2007).
Menurut Agus Hamonangan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tertinggi di bandingkan Negara-negara tetangga. Di Malaysia 10 per 1000 kelahiran hidup, Thailand 20 per 1000 kelahiran hidup, Vietnam 18 per 1000 kelahiran hidup, Brunai Darusalam 8 per 1000 kelahiran hidup. Sedangkan Indonesia sebesar 35 per 1000 kelahiran hidup (Azrul, 2005). Di indonesia, program kesehatan bayi baru lahir tercakup di dalam program kesehatan ibu. Dalam rencana strategi nasional Making Pregnancy Safer, target untuk kesehatan bayi baru lahir adalah menurunkan angka kematian neonatal dari 25 per 1000 kelahiran hidup (tahun 1997) menjadi 15 per 1000 kelahiran hidup (Depkes R.I, 2006).
Berdasarkan Visi dan Misi Indonesia Sehat 2010 yang telah dicanangkan oleh Pemerintah RI (1999) dan Keluarga Sejahtera 2013 oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), maka bidan yang bergabung dalam Ikatan Bidan Indonesia (IBI) di seluruh Indonesia merasa terpanggil dan prihatin atas kesehatan kondisi ibu dan anak belum baik, yaitu Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 373 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 50 per 100.000 kelahiran hidup. Penurunan yang dirasakan sangat lambat, oleh karena itu AKI dan AKB di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat (IBI, 2003).
B. Tujuan Pembahasan
a. Tujuan Umum
Sesuai dengan latar belakang di atas maka penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan kepada pembaca terutama tentang Asuhan Bayi Baru Lahir Rendah
b. Tujuan Khusus
1. Untuk melakukan pengkajian / pengumpulan data pada bayi baru lahir Rendah
2. Untuk mengidentifikasi diagnosa dan masalah pada bayi baru lahir Rendah
3. Untuk mengidentifikasi diagnosa masalah dan masalah potensial pada bayi baru lahir Rendah
4. Untuk melakukan tindakan segera atau kolaborasi apabila terjadi masalah potesial pada bayi baru lahir Rendah
5. Untuk membuat perencanaan tindakan atas diagnosa masalah pada ibu hamil.
6. Untuk membuat pelaksanaan tindakan atas diagnosa masalah pada bayi Baru Lahir Rendah
7. Untuk mengevaluasi sejauh mana pengetahuan pasien terhadap perencanaan yang telah disampaikan pada Bayi Baru Lahir Rendah
C. Manfaat
1. Petugas Kesehatan
Sebagai panduan dan masukan untuk instansi Rumah Sakit dalam peningkatan pelayanan kesehatan pada Bayi Baru Lahir Rendah.
2. Akademik
Sebagai sumbangsih bacaan berguna bagi adik-adik dan teman-teman dalam memperdalam ilmu kesehatan yang menyangkut dengan asuhan Bayi Baru Lahir Rendah.
3. Penulis
Penulis menjadi lebih mengerti dan memahami tentang asuhan Bayi Baru Lahir Rendah.
4. Masyarakat
Supaya masyarakat mampu menjaga kesehatan serta paham akan asuhan Bayi Baru Lahir Rendah demi tercapainya kelangsungan hidup dan tingkat kesehatan yang optimal.

0 komentar: