26 March 2012

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEBERSIHAN ALAT KELAMIN PADA SAAT MENSTRUASI DI DUSUN ....


-->
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah

Para remaja dewasa ini generasi terbesar dalam usia 10-19 tahun dan beranjak dewasa di dunia yang sangat berbeda daripada dunia di waktu para orang tua mereka beranjak dewasa. Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan; biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita. Transisi ke masa dewasa bervariasi dari satu budaya kebudayaan lain, namun secara umum didefinisikan sebagai waktu dimana individu mulai bertindak terlepas dari orang tua mereka (www.situs.kesrepro.info/krr/materi/remaja.htm, 2006)
Peristiwa terpenting yang terjadi pada remaja putri adalah datang haid yang pertama kali, biasanya umur 10-16 tahun. Saat haid yang pertama ini datang dinamakan menarche. Di desa-desa kecil, menarche dianggap sebagai tanda kedewasaan, dan remaja yang mengalami menarche dianggap sudah masanya melakukan tugas-tugas sebagai seorang wanita. Sikap semacam itu hingga kini masih dipertahankan di beberapa daerah. Oleh sebab-sebab tertentu yang dikaitkan dengan keadaan gizi yang lebih baik, haid pertama menjadi lebih awal. Di Inggris, rata-rata haid pertama datang pada usia 13 tahun. Dibandingkan dengan keadaan di abad yang lalu, dimana haid pertama pada umumnya datang pada umur 15 tahun. Nampaknya anak-anak remaja putri yang dari orang tua yang lebih berada, mengalami menarche lebih cepat daripada mereka yang mempunyai orang tua kurang berada. Tetapi rata-rata perbedaan itu tidak lebih dari 6 sampai 9 bulan. Anggapan remaja di daerah tropis mengalami menarche lebih awal dari remaja daerah dingin tidak terbukti. Kedatangan haid yang pertama lebih tergantung pada tingkat sosial ekonomi daripada iklim tempat tinggal (Llewelln-Jones, 1997).
Haid pertama bisa menjadi saat yang menyusahkan bagi anak perempuan, seringkali dibarengi perasaan yang campur aduk, takut dan cemas serta membingungkan hal ini umumnya disebabkan karena kurang atau salahnya informasi mengenai haid. Bagi anak perempuan yang telah  dipersiapkan, biasanya tidak bingung lagi menghadapi haid pertamanya. Umumnya orang takut melihat darah, apalagi anak-anak. Ketidaktahuannya dapat menyebabkannya secara keliru, mengaitkan haid dengan penyakit atau luka bahkan memandangnya sebagai sesuatu yang memalukan, karena tidak mendapatkan penjelasan yang benar. Menurut penelitian hasil dari partisipan dari 23 negara sepertiga responden mengatakan  mereka tidak diberitahu tentang haid sebelumnya, sehingga tidak siap dan tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Dari survei tersebut, mereka yang tidak pernah tahu masalah haid, para wanita itu mengatakan hal ini merupakan pengalaman yang sangat buruk dan haid pertama membuat panik, trumatis, malu, dan takut (www.dwp.or.id, 2006)
Dalam masyarakat kita sering menemukan berbagai pandangan, pendapat, persepsi, dan kepercayaan tentang suatu hal yang dipercaya oleh masyarakat karena dianggap benar, padahal belum tentu benar. Pandangan yang sering muncul dan berkembang dalam masyarakat karena beberapa hal, yaitu penyampaian informasi yang kurang tepat atau kurang lengkap, penyampaian informasi terlalu berlebihan sehingga menimbulkan sikap diskriminasi dikalangan remaja atau masyarakat terhadap berbagai masalah, salah satu diantaranya mengenai masalah menstruasi. Sangat banyak sekali cerita yang berkembang dikalangan masyarakat sehubungan dengan menstruasi sedangkan kebenarannya belum dapat dibuktikan secara ilmiah. Salah satu mitos yang sering terdengar diantaranya adalah bahwa remaja yang sedang mens dianggap kotor dan sakit. Sebenarnya, menstrusi tidak membuat remaja perempuan menjadi kotor dan sakit. Namun memang benar jika sedang haid remaja putri harus menjaga kebersihan, seperti mengganti pembalut.
Kebiasaan menjaga kebersihan, termasuk kebersihan organ-organ seksual atau reproduksi, merupakan awal dari usaha menjaga kesehatan. Pada saat menstruasi, pembuluh darah dalam rahim sangat mudah terkena infeksi. Oleh karena itu kebersihan daerah genitalia harus lebih dijaga karena kuman mudah sekali masuk dan dapat menimbulkan penyakit pada saluran reproduksi. Salah satu keluhan yang dirasakan pada saat menstruasi adalah rasa gatal yang disebabkan oleh jamur kandida yang akan subur tumbuhnya pada saat haid.
Perawatan kesehatan dan kebersihan adalah hal yang banyak dibicarakan dalam masyarakat. Biasanya hal ini diajarkan oleh orangtua kita sejak kita masih kecil. Tetapi, karena orangtua sering kali tidak merasa nyaman membicarakan masalah seksual, biasanya masalah kesehatan dan kebersihan yang dibicarakan hanya menyangkut hal yang umum saja, sedangkan urusan kesehatan organ seksual jarang kita dapatkan dari mereka (Sarwono cit www.gizi.net, 2006)
Dari hasil pra survei yang dilakukan dengan melakukan wawancara langsung kepada remaja putri di Peusangan Siblah Krueng  didapatkan bahwa dari 10 responden 7 orang mengatakan belum mengerti tentang bagaimana menjaga kebersihan alat kelamin saat menstruasi seperti berapa kali harus mengganti pembalut dalam sehari serta bagaimana cara memasang pembalut yang benar. Adapun jumlah penduduk berdasarkan umur di Peusangan Siblah Krueng  tahun 2005 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1.1   Jumlah penduduk Peusangan Siblah Krueng  Tahun 2005.

No
Umur
Jenis Kelamin
Jumlah
L
P
1
0-4 tahun
134
294
428
2
5-9 tahun
196
256
452
3
10-14 tahun
115
123
238
4
15-19 tahun
101
156
257
5
20-24 tahun
391
487
878
6
25-29 tahun
192
286
478
7
30-34 tahun
387
389
776
8
35-39 tahun
265
269
534
9
40-44 tahun
292
295
587
10
45-49 tahun
288
301
589
11
50-54 tahun
197
199
396
12
55-59 tahun
129
131
260
13
>60 tahun
116
383
499
Sumber: Register Pendataan Keluarga (RPK)

1.2  Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah yang ada yaitu:

1.2.1        Pada hasil penelitian dari partisipasi 23 negara sepertiga responden mengatakan mereka tidak diberitahu tentang haid sebelumnya, sehingga tidak siap dan tidak tahu apa yang harus dilakukan
1.2.2        Salah satu keluhan yang dirasakan saat menstruasi adalah rasa gatal yang disebabkan oleh jamur kandida yang timbul akibat kurangnya kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi.
1.2.3        Dari hasil prasurvei yang dilakukan dengan melakukan wawancara langsung kepada remaja putri di Peusangan Siblah Krueng  didapatkan bahwa dari 10 responden 7 orang mengatakan belum mengerti tentang bagaimana menjaga kebersihan saat menstruasi seperti: berapa kali harus mengganti pembalut dan tampon dalam sehari serta bagaimana cara memasang pembalut yang benar.

1.3  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah pada karya tulis ilmiah ini yaitu bagaimana gambaran tingkat pengetahuan remaja putri usia 10-19 tahun tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi di Peusangan Siblah Krueng  tahun 2006?
1.4  Pertanyaan Penelitian
Adapun pertanyaan dalam penelitian ini adalah :
1.      Bagaimanakah gambaran tingkat pendidikan remaja putri di Peusangan Siblah Krueng  tahun 2006?
2.      Bagaimanakah gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi di Peusangan Siblah Krueng  tahun 2006?

1.5  Tujuan Penelitian

1.5.1        Tujuan umum
Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi di Peusangan Siblah Krueng  tahun 2006.
1.5.2        Tujuan khusus
1.      Untuk dapat mengidentifikasikan tingkat pendidikan remaja putri di Peusangan Siblah Krueng  tahun 2006.
2.      Untuk dapat mengidentifikasikan tingkat pengetahuan remaja putri tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi di Peusangan Siblah Krueng  tahun 2006.

1.6  Manfaat Penelitian

1.6.1        Bagi remaja putri
Untuk memberikan informasi tentang menstruasi khususnya bagaimana menjaga kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi kepada remaja putri.
1.6.2        Bagi masyarakat
Manfaat penelitian bagi masyarakat, yaitu untuk memberikan informasi tentang bagaimana menjaga kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi, sehingga masyarakat khususnya orang tua yang memiliki remaja putri bisa memberikan masukan mengenai kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi.
1.6.3        Bagi peneliti
Sebagai penerapan mata kuliah metodologi penelitian dan menambah pengalaman dalam penulisan karya tulis ilmiah, serta sebagai masukan pengetahuan tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi. 
1.6.4        Bagi peneliti lainnya
Dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian-penelitian lebih lanjut dengan variabel yang belum diteliti.



Bahaya Tidur Larut Malam


Penyebab utama kerusakan hati adalah :
1.     Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling utama
2.     Tidak buang air di pagi hari.
3.     Pola makan yang terlalu berlebihan.
4.     Tidak makan pagi.
5.     Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan.
6.     Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan, zat
pewarna, pemanis buatan.
7.     Minyak goreng yang tidak sehat! Sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak goreng saat menggoreng makanan. Hal ini juga berlaku meski menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun seperti olive oil. Jangan mengkonsumsi makanan yang digoreng bila kita dalam kondisi penat, kecuali dalam kondisi tubuh yang fit.
8.     Mengkonsumsi masakan mentah (sangat matang) juga menambah beban hati. Sayur mayur dimakan mentah atau dimasak matang 3/5 bagian. Sayur yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan.
·         Kita harus melakukan pencegahan dengan tanpa mengeluarkan biaya tambahan.
·         Cukup atur gaya hidup dan pola makanan sehari-hari.
·         Perawatan dari pola makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh
·         kita dapat melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna sesuai dengan jadwalnya.

Sebab:
  1. Malam hari pkl 9 – 11: adalah pembuangan zat- zat tidak berguna/beracun (de-toxin) di bagian sistem antibodi (kelenjar getah bening). Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau mendengarkan musik. Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih dalam kondisi yang tidak santai seperti misalnya mencuci piring atau mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan.
  2. Malam hari pkl 11 – dini Hari pkl 1: saat proses de-toxin di bagian hati, harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas.
  3. Dini hari pk 1 – 3: proses de-toxin di bagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur.
  4. Dini hari pkl 3 – 5: de-toxin di bagian paru-paru. Sebab itu akan terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selama durasi waktu ini. Karena proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernafasan, maka tak perlu minum obat batuk agar supaya tidak merintangi proses pembuangan kotoran.
  5. Pagi pkl 5 – 7: de-toxin di bagian usus besar, harus buang air di kamar kecil.
  6. Pagi pkl 7 – 9: waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, harus makan pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pk 6:30. Makan pagi sebelum pkl7:30 sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatannya.

24 March 2012

Cephalopelvic Disproportion (CPD)


Definisi

Disproporsi sefalopelvik adalah keadaan yang menggambarkan ketidaksesuaian antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin tidak dapat keluar melalui vagina. Disproporsi sefalopelvik disebabkan oleh panggul sempit, janin yang besar ataupun kombinasi keduanya.

Cephalopelvic Disproportion (CPD) adalah diagnosa medis digunakan ketika kepala bayi dinyatakan terlalu besar untuk muat melewati panggul ibu. Sering kali, diagnosis ini dibuat setelah wanita telah bekerja keras selama beberapa waktu, tetapi lain kali, itu dimasukkan ke dalam catatan medis wanita sebelum ia bahkan buruh. Sebuah misdiagnosis of CPD account untuk banyak yang tidak perlu dilakukan bedah caesar di Amerika Utara dan di seluruh dunia setiap tahunnya. Diagnosis ini tidak harus berdampak masa depan seorang wanita melahirkan keputusan. Banyak tindakan dapat diambil oleh ibu hamil untuk meningkatkan peluangnya untuk melahirkan melalui vagina.

Cephalopelvic Disproportion (CPD) mengacu pada kondisi yang jarang hadir di sekitar 4 dalam 1000 kelahiran. Dalam kondisi ini kepala bayi atau lebih jarang tubuh terlalu besar untuk muat melewati jalan lahir, dan diperkirakan bahwa bagian penganut raja adalah pilihan yang lebih disukai untuk tenaga kerja. CPD benar meskipun jarang, diagnosis ini akan digunakan lebih sering daripada tingkat benar terjadinya seharusnya seorang tenaga kerja gagal untuk maju.
Selengkapnya Download

Pengetahuan Remaja Putri Kelas III Tentang Seks Sekunder Di SMP ......


Latar Belakang Masalah

Dilihat dari segi penduduk 73,4% sebagian penduduk di dunia adalah remaja. Indonesia menempati urutan nomor 5 di dunia dalam hal jumlah penduduk, dengan remaja sebagai bagian dari penduduk yang ada. Propinsi Lampung pada tahun 2000 dihuni oleh 6,654 juta jiwa dengan jumlah remaja usia 10-15 tahun sebanyak 652.322 jiwa (http://www.bkkn.go.id).

Sejak tahun 2000, pemerintah mencanangkan suatu program yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi remaja yang sasarannya adalah siswa SLTP, SLTA dan Remaja Karang Taruna. Pelaksanaan program ini secara lintas sektoral instansi pemerintah dan swasta dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan remaja tentang kesehatan reproduksi dan penyakit menular

Masa remaja merupakan salah satu tahap dalam kehidupan manusia yang sering disebut sebagai masa pubertas yaitu masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa. Pada tahap ini remaja akan mengalami suatu perubahan fisik, emosional dan sosial sebagai ciri dalam masa pubertas. Tetapi umumnya proses pematangan fisik terjadi lebih cepat dari proses pematangan kejiwaan (psikososial).

Selengkapnya Download

Gambaran Rendahnya Cakupan Penimbangan Balita Di Posyandu ........


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka menuju masyarakat yang adil dan makmur maka pembangunan dilakukan disegala bidang. Pembangunan di bidang kesehatan yang merupakan bagian interaksi dari pembangunan nasional yang secara keseluruhanya perlu digalakkan pula. Hal ini telah digariskan dalam sistem kesehatan nasional antara lain disebutkan bahwa sebagai tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk atau individu agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan pembangunan nasional. Pembangunan di bidang kesehatan mempunyai arti yang penting dalam kehidupan nasional, khususnya didalam memelihara dan meningkatkan kesehatan. Untuk mencapai keberhasilan tersebut erat kaitannya dengan pembinaan dan pengembangan SDM sebagai modal dasar pembangunan nasional (Digitized by USU Digital Library, 2003).

Dalam beberapa tahu terakhir AKB telah banyak mengalami penurunan yang cukup menggembirakan meskipun tahun 2001 meningkat kembali sebagai dampak dari berbagai krisis yang melanda Indonesia. Pada tahun 1971 Angka Kematian Bayi (AKB) diperkirakan sebesar 152 per 1000 kelahiran hidup, kemudian turun menjadi 117 pada tahun 1980, dan turun lagi menjadi 44 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2000. Berdasarkan Estimasi Susenas tahun 2002-2003 Angka Kematian Bayi (AKB) berturut-turut pada tahun 2001 sebesar 50 per 1000 kelahiran hidup dan pada tahun 2002 sebesar 45 per 1000 kelahiran hidup (Indikator Kesejahteraan Anak 2000 (Estimasi SUPAS 1995) dan Estimasi Susenas 2002-2003).

Meskipun sudah banyak kemajuan yang telah dicapai bangsa Indonesia yang antara lain ditandai dengan berhasil diturunkan Angka Kematian Ibu dari 334 per 100.000 kelahiran hidup (1997) menjadi 307 per 100.000 kelahiran hidup (2003), Angka Kematian Bayi dari 46 per 1000 kelahiran hidup (1997) menjadi 35 per 1000 kelahiran hidup (2002). Dan Angka Kematian Balita dari 58 per 1000 kelahiran hidup menjadi 46 per 1000 kelahiran hidup (2003), namun pencapaiannya masih jauh dari yang diharapkan. Dibandingkan dengan negara tetangga ASEAN, kematian ibu melahirkan, bayi, dan balita di Indonesia adalah yang tertinggi. Depkes menargetkan pada tahun 2009 AKI menjadi 226 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB menjadi 26 per 1000 kelahiran hidup (Depkes, 2005).

 Selengkapnya Download

Antenatal care


1.      Pengertian
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan (Depkes RI, 1996).

2.      Tujuan Pelayanan Antenatal Care.
-          Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan memberikan pendidikan gizi, kebersihan diri dan proses kelahiran bayi.
-          Mendeteksi dan menatalaksanakan komplikasi medis, bedah ataupun obstetri selama kehamilan.
-          Mengembangkan persiapan persalinan serta rencana kesiagaan menghadapi komplikasi.
-          Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses, menjalankan puerperium normal, dan merawat anak secara fisik, psikologi dan sosial
-          (Kusmiyati, et al., 2008).

Kunjungan Antenatal
Kunjungan antenatal adalah kontak ibu hamil dengan tenaga profesional untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai dengan standard yang ditetapkan (Meilani, et al., 2009).
Menurut kebijakan dari Pemerintah kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama hamil. Dengan ketentuan minimal satu kali pada trimester pertama, minimal satu kali pada trimester kedua, minimal dua kali pada trimester ketiga.
Standar waktu pelayanan tersebut ditentukan untuk menjamin mutu pelayanan antenatal dan untuk memberi kesempatan yang cukup kepada pemberi asuhan antenatal dalam menangani kasus risiko tinggi yang ditemukan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan antenatal:
-          Kurangnya pengetahuan ibu tentang antental care
-          Kesibukan
-          Tingkat sosial ekonomi yang rendah
-          Dukungan suami yang kurang
-          Kurangnya kemudahan untuk pelayanan