20 April 2012

Cara Blokir HP yang Hilang Agar Aman


  1. Hubungi No HP anda, mungkin juga hp anda memang tercecer alias tidak dicuri. Kalau penemu nya berbaik hati anda bisa minta tolong untuk mengembalikanya dong. (plus dikasih imbalan se Ikhlas anda, itung-itung rasa syukur atas kebaikanya.
  2. Jika Handphone dalam keadaan tidak aktif, Coba kirim pesan. Mungkin saja baterai handphone nya sudah drop
  3. Jika dalam 1x24 Jam tidak ada respon, maka cara terakhir adalah dengan memblokir hanphone tersebut. Bukan Kartunya ya? tapi handphone nya.
Gimana cara blokir HP yang hilang agar aman ? Teman blogger saya dunia-infox.blogspot.com telah mengulasnya secara jelas, berikut beberapa kutipanya.
Setiap HP memiliki 15 digit serial number yang unique (IMEI)artinya : tidak mungkin sama dengan HP lainya.
Untuk mencatat nomor ini, tekan di HP anda.* # 0 6 #maka di layar akan tampil 15 digit kode.
Jangan lupa simpen IMEI anda : secara rahasia tapi mudah anda cari. Ketika HP anda hilang atau di curi atau yang lainnya. yang kemungkinan besar tidak akan kembali ke tangan anda. 
Hubungi Operator kartu andakemudian minta untuk Memblokir HP anda dengan menyebutkan IMEI tadi. “Ingat Bukan Nomornya Yang Di Blokir Tapi Hp” Jadi paling tidak HP yang telah pindah tangan dari kita tidak bisa di gunakan sama sekali.


Sumber: http://4referensiku.blogspot.com/2012/04/cara-blokir-hp-yang-hilang-agar-aman.html#ixzz1shlLQRin

02 April 2012

Konsep Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat

1.1  Konsep dasar kesemasyarakat
1.1.1        Sejarah kesehatan masyarakat
Berbicara kesehatan masyarakat tidak terlepas dari dua tokoh metologi Yunani yaitu Asclepius dan Higeia. Berdasarkan cerita Mitos Yunani tersebut Asclepius disebutkan sebagai seorang dokter pertama yang tampan dan pandai meskipun tidak disebutkan sekolah atau pendidikan apa yang telah ditempuhnya, tetapi diceritakan bahwa ia telah dapat mengobati penyakit dan bahkan melakukan bedah berdasarkan prosedur-prosedur tertentu dengan baik.
Hegeia, seorang asistenya yang juga istrinya juga telah melakukan upaya kesehatan. Bedanya antara Asclepius dengan Higeia dalam pendekatan/penanganan masalah kesehatan adalah ;
1)      Asclepius melakukan pendekatan (pengobatan penyakit), setelah penyakit tersebut terjadi pada seseorang.
2)      Higeia mengajarkan kepada pengikutnya dalam pendekatan masalah kesehatan melalui “hidup seimbang”, seperti mengindari makanan/minuman yang beracun, makan makanan yang bergizi (baik) cukup istirahat dan melakukan olahraga. Apabila orang sudah jatuh sakit Higeia lebih menganjurkan melakukan upaya-upaya secara alamiah untuk menyembuhkan penyakitnya tersebut, anatara lain lebih baik dengan memperkuat tubuhnya dengan makanan yang baik, daripada dengan pengobatan/pembedahan.

01 April 2012

ASKEB III ASUHAN MASA NIFAS NORMAL


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Bidan berperan dalam memberikan asuhan masa nifas untuk dapat memastikan ibu merasa nyaman dalam menjalani peran barunya dan selalu memberi dukungan dalam proses adaptasi yang dilalui ibu. Seorang bidan harus bersikap ramah, tanggap dan sabar dalam upaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi kliennya. Asuhan masa nifas normal merupakan wewenang dan tanggungjawab bidan untuk melaksanakan kompetensi dan ketrampilan memberikan asuhan yang sesuai dengan kebutuhan setiap individu.

B.  RUMUSAN MASALAH
1.   Bagaimanakah langkah-langkah pemberian asuhan masa nifas normal?
2.   Bagaimanakah mengkaji data dalam pemberian asuhan ibu masa nifas normal?

C. TUJUAN
Makalah ini dibuat dengan tujuan :
1.   Memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Masa Nifas.
2.   Mahasiswa diharapkan mampu menerapkan asuhan kebidanan pada masa nifas.

26 March 2012

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEBERSIHAN ALAT KELAMIN PADA SAAT MENSTRUASI DI DUSUN ....


-->
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah

Para remaja dewasa ini generasi terbesar dalam usia 10-19 tahun dan beranjak dewasa di dunia yang sangat berbeda daripada dunia di waktu para orang tua mereka beranjak dewasa. Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Istilah ini menunjuk masa dari awal pubertas sampai tercapainya kematangan; biasanya mulai dari usia 14 pada pria dan usia 12 pada wanita. Transisi ke masa dewasa bervariasi dari satu budaya kebudayaan lain, namun secara umum didefinisikan sebagai waktu dimana individu mulai bertindak terlepas dari orang tua mereka (www.situs.kesrepro.info/krr/materi/remaja.htm, 2006)
Peristiwa terpenting yang terjadi pada remaja putri adalah datang haid yang pertama kali, biasanya umur 10-16 tahun. Saat haid yang pertama ini datang dinamakan menarche. Di desa-desa kecil, menarche dianggap sebagai tanda kedewasaan, dan remaja yang mengalami menarche dianggap sudah masanya melakukan tugas-tugas sebagai seorang wanita. Sikap semacam itu hingga kini masih dipertahankan di beberapa daerah. Oleh sebab-sebab tertentu yang dikaitkan dengan keadaan gizi yang lebih baik, haid pertama menjadi lebih awal. Di Inggris, rata-rata haid pertama datang pada usia 13 tahun. Dibandingkan dengan keadaan di abad yang lalu, dimana haid pertama pada umumnya datang pada umur 15 tahun. Nampaknya anak-anak remaja putri yang dari orang tua yang lebih berada, mengalami menarche lebih cepat daripada mereka yang mempunyai orang tua kurang berada. Tetapi rata-rata perbedaan itu tidak lebih dari 6 sampai 9 bulan. Anggapan remaja di daerah tropis mengalami menarche lebih awal dari remaja daerah dingin tidak terbukti. Kedatangan haid yang pertama lebih tergantung pada tingkat sosial ekonomi daripada iklim tempat tinggal (Llewelln-Jones, 1997).
Haid pertama bisa menjadi saat yang menyusahkan bagi anak perempuan, seringkali dibarengi perasaan yang campur aduk, takut dan cemas serta membingungkan hal ini umumnya disebabkan karena kurang atau salahnya informasi mengenai haid. Bagi anak perempuan yang telah  dipersiapkan, biasanya tidak bingung lagi menghadapi haid pertamanya. Umumnya orang takut melihat darah, apalagi anak-anak. Ketidaktahuannya dapat menyebabkannya secara keliru, mengaitkan haid dengan penyakit atau luka bahkan memandangnya sebagai sesuatu yang memalukan, karena tidak mendapatkan penjelasan yang benar. Menurut penelitian hasil dari partisipan dari 23 negara sepertiga responden mengatakan  mereka tidak diberitahu tentang haid sebelumnya, sehingga tidak siap dan tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Dari survei tersebut, mereka yang tidak pernah tahu masalah haid, para wanita itu mengatakan hal ini merupakan pengalaman yang sangat buruk dan haid pertama membuat panik, trumatis, malu, dan takut (www.dwp.or.id, 2006)
Dalam masyarakat kita sering menemukan berbagai pandangan, pendapat, persepsi, dan kepercayaan tentang suatu hal yang dipercaya oleh masyarakat karena dianggap benar, padahal belum tentu benar. Pandangan yang sering muncul dan berkembang dalam masyarakat karena beberapa hal, yaitu penyampaian informasi yang kurang tepat atau kurang lengkap, penyampaian informasi terlalu berlebihan sehingga menimbulkan sikap diskriminasi dikalangan remaja atau masyarakat terhadap berbagai masalah, salah satu diantaranya mengenai masalah menstruasi. Sangat banyak sekali cerita yang berkembang dikalangan masyarakat sehubungan dengan menstruasi sedangkan kebenarannya belum dapat dibuktikan secara ilmiah. Salah satu mitos yang sering terdengar diantaranya adalah bahwa remaja yang sedang mens dianggap kotor dan sakit. Sebenarnya, menstrusi tidak membuat remaja perempuan menjadi kotor dan sakit. Namun memang benar jika sedang haid remaja putri harus menjaga kebersihan, seperti mengganti pembalut.
Kebiasaan menjaga kebersihan, termasuk kebersihan organ-organ seksual atau reproduksi, merupakan awal dari usaha menjaga kesehatan. Pada saat menstruasi, pembuluh darah dalam rahim sangat mudah terkena infeksi. Oleh karena itu kebersihan daerah genitalia harus lebih dijaga karena kuman mudah sekali masuk dan dapat menimbulkan penyakit pada saluran reproduksi. Salah satu keluhan yang dirasakan pada saat menstruasi adalah rasa gatal yang disebabkan oleh jamur kandida yang akan subur tumbuhnya pada saat haid.
Perawatan kesehatan dan kebersihan adalah hal yang banyak dibicarakan dalam masyarakat. Biasanya hal ini diajarkan oleh orangtua kita sejak kita masih kecil. Tetapi, karena orangtua sering kali tidak merasa nyaman membicarakan masalah seksual, biasanya masalah kesehatan dan kebersihan yang dibicarakan hanya menyangkut hal yang umum saja, sedangkan urusan kesehatan organ seksual jarang kita dapatkan dari mereka (Sarwono cit www.gizi.net, 2006)
Dari hasil pra survei yang dilakukan dengan melakukan wawancara langsung kepada remaja putri di Peusangan Siblah Krueng  didapatkan bahwa dari 10 responden 7 orang mengatakan belum mengerti tentang bagaimana menjaga kebersihan alat kelamin saat menstruasi seperti berapa kali harus mengganti pembalut dalam sehari serta bagaimana cara memasang pembalut yang benar. Adapun jumlah penduduk berdasarkan umur di Peusangan Siblah Krueng  tahun 2005 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1.1   Jumlah penduduk Peusangan Siblah Krueng  Tahun 2005.

No
Umur
Jenis Kelamin
Jumlah
L
P
1
0-4 tahun
134
294
428
2
5-9 tahun
196
256
452
3
10-14 tahun
115
123
238
4
15-19 tahun
101
156
257
5
20-24 tahun
391
487
878
6
25-29 tahun
192
286
478
7
30-34 tahun
387
389
776
8
35-39 tahun
265
269
534
9
40-44 tahun
292
295
587
10
45-49 tahun
288
301
589
11
50-54 tahun
197
199
396
12
55-59 tahun
129
131
260
13
>60 tahun
116
383
499
Sumber: Register Pendataan Keluarga (RPK)

1.2  Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasi masalah yang ada yaitu:

1.2.1        Pada hasil penelitian dari partisipasi 23 negara sepertiga responden mengatakan mereka tidak diberitahu tentang haid sebelumnya, sehingga tidak siap dan tidak tahu apa yang harus dilakukan
1.2.2        Salah satu keluhan yang dirasakan saat menstruasi adalah rasa gatal yang disebabkan oleh jamur kandida yang timbul akibat kurangnya kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi.
1.2.3        Dari hasil prasurvei yang dilakukan dengan melakukan wawancara langsung kepada remaja putri di Peusangan Siblah Krueng  didapatkan bahwa dari 10 responden 7 orang mengatakan belum mengerti tentang bagaimana menjaga kebersihan saat menstruasi seperti: berapa kali harus mengganti pembalut dan tampon dalam sehari serta bagaimana cara memasang pembalut yang benar.

1.3  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah pada karya tulis ilmiah ini yaitu bagaimana gambaran tingkat pengetahuan remaja putri usia 10-19 tahun tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi di Peusangan Siblah Krueng  tahun 2006?
1.4  Pertanyaan Penelitian
Adapun pertanyaan dalam penelitian ini adalah :
1.      Bagaimanakah gambaran tingkat pendidikan remaja putri di Peusangan Siblah Krueng  tahun 2006?
2.      Bagaimanakah gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi di Peusangan Siblah Krueng  tahun 2006?

1.5  Tujuan Penelitian

1.5.1        Tujuan umum
Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja putri tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi di Peusangan Siblah Krueng  tahun 2006.
1.5.2        Tujuan khusus
1.      Untuk dapat mengidentifikasikan tingkat pendidikan remaja putri di Peusangan Siblah Krueng  tahun 2006.
2.      Untuk dapat mengidentifikasikan tingkat pengetahuan remaja putri tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi di Peusangan Siblah Krueng  tahun 2006.

1.6  Manfaat Penelitian

1.6.1        Bagi remaja putri
Untuk memberikan informasi tentang menstruasi khususnya bagaimana menjaga kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi kepada remaja putri.
1.6.2        Bagi masyarakat
Manfaat penelitian bagi masyarakat, yaitu untuk memberikan informasi tentang bagaimana menjaga kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi, sehingga masyarakat khususnya orang tua yang memiliki remaja putri bisa memberikan masukan mengenai kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi.
1.6.3        Bagi peneliti
Sebagai penerapan mata kuliah metodologi penelitian dan menambah pengalaman dalam penulisan karya tulis ilmiah, serta sebagai masukan pengetahuan tentang kebersihan alat kelamin pada saat menstruasi. 
1.6.4        Bagi peneliti lainnya
Dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian-penelitian lebih lanjut dengan variabel yang belum diteliti.



Bahaya Tidur Larut Malam


Penyebab utama kerusakan hati adalah :
1.     Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling utama
2.     Tidak buang air di pagi hari.
3.     Pola makan yang terlalu berlebihan.
4.     Tidak makan pagi.
5.     Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan.
6.     Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan, zat
pewarna, pemanis buatan.
7.     Minyak goreng yang tidak sehat! Sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak goreng saat menggoreng makanan. Hal ini juga berlaku meski menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun seperti olive oil. Jangan mengkonsumsi makanan yang digoreng bila kita dalam kondisi penat, kecuali dalam kondisi tubuh yang fit.
8.     Mengkonsumsi masakan mentah (sangat matang) juga menambah beban hati. Sayur mayur dimakan mentah atau dimasak matang 3/5 bagian. Sayur yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan.
·         Kita harus melakukan pencegahan dengan tanpa mengeluarkan biaya tambahan.
·         Cukup atur gaya hidup dan pola makanan sehari-hari.
·         Perawatan dari pola makan dan kondisi waktu sangat diperlukan agar tubuh
·         kita dapat melakukan penyerapan dan pembuangan zat-zat yang tidak berguna sesuai dengan jadwalnya.

Sebab:
  1. Malam hari pkl 9 – 11: adalah pembuangan zat- zat tidak berguna/beracun (de-toxin) di bagian sistem antibodi (kelenjar getah bening). Selama durasi waktu ini seharusnya dilalui dengan suasana tenang atau mendengarkan musik. Bila saat itu seorang ibu rumah tangga masih dalam kondisi yang tidak santai seperti misalnya mencuci piring atau mengawasi anak belajar, hal ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan.
  2. Malam hari pkl 11 – dini Hari pkl 1: saat proses de-toxin di bagian hati, harus berlangsung dalam kondisi tidur pulas.
  3. Dini hari pk 1 – 3: proses de-toxin di bagian empedu, juga berlangsung dalam kondisi tidur.
  4. Dini hari pkl 3 – 5: de-toxin di bagian paru-paru. Sebab itu akan terjadi batuk yang hebat bagi penderita batuk selama durasi waktu ini. Karena proses pembersihan (de-toxin) telah mencapai saluran pernafasan, maka tak perlu minum obat batuk agar supaya tidak merintangi proses pembuangan kotoran.
  5. Pagi pkl 5 – 7: de-toxin di bagian usus besar, harus buang air di kamar kecil.
  6. Pagi pkl 7 – 9: waktu penyerapan gizi makanan bagi usus kecil, harus makan pagi. Bagi orang yang sakit sebaiknya makan lebih pagi yaitu sebelum pk 6:30. Makan pagi sebelum pkl7:30 sangat baik bagi mereka yang ingin menjaga kesehatannya.